Handry Satriago On Learning

Belajar merupakan kebutuhan setiap manusia sejak dilahirkan. Seiring dengan beragamnya aktivitas yang harus dilakukan, terkadang proses belajar menjadi prioritas ke sekian. Diperlukan sarana pendukung dalam aktivitas belajar.

Tren saat ini menjadikan perusahaan sebagai organisasi pembelajar. Diharapkan setiap individu dalam perusahaan terus mengembangkan kapabilitas diri untuk kemajuan dirinya sendiri dan perusahaan pada akhirnya.

Di kultwit tanggal 23 Juli, Handry menuturkan pengalamannya selama di GE terkait proses belajar ini.

1. In the mood to discuss about #learning tonight… 

2. So many theories, concepts, and approaches regarding organizational, corporate, and individual #learning…  

3. I’d like just to share the things based on my experience on both organizational and individual#learning 

4. Let’s start with basic question: Why there are some companies and individuals get success from #learning activities, and some are not?  

5. And the other questions, what should we do (individual and organizational/corporation) to get the maximum benefit from #learning 

6. Nah, skrg kita coba lihat, apa sih sebenernya yg ingin didapat dari sebuah #learning proses? It is Knowledge..pengetahuan.

7. Ada 2 tipe knowledge, 1st adl explisit knowledge, yg biasa di #learning kan dgn buku, sekolah..bisa diartikulasikan & disimpan di media. 

8. Yg ke-2, diperkenalkan Polanyi th 1958, dan dipopulerkan oleh dua org Jepang Nonaka dan Takeuchi. Knowledge ini disebut Tacit. #learning 

9. Tacit knowledge ini yg asik…ini seringkali disebut “Know How”..sesuatu yg tdk bisa cm dipelajari di buku or di sekolah. #learning 

10. Tacit knowledge ini adl “ilmu” yg dipunyai oleh salesman asuransi, yg jualannya baru bermanfaat kalo yg beli kena musibah :). #learning 

11. Tacit knowledge ini adl “ilmu” yg dimiliki para engineer kawakan yg tau mesin rusak dengan hanya mendengarkan bunyinya. #learning 

12. Sy biasa menggambarkan tacit dgn cerita pergi memancing dengan kakek saya diwaktu kecil ketika saya pulang kampung. #learning 

13. Biasanya, beliau diam sejenak begitu kita sampai di sungai, lalu menunjuk, kita memancing di sana. #learning 

14. Sbg org yg selalu “melawan” dari kecil, biasanya saya bilang ke beliau “kenapa nggak mancing di sebelah yang lain?” #learning 

15. Biasanya, kl ikuti kemauan saya, kami akan pulang tanpa ikan..sementara kalau ikuti kakek saya, kami pulang dgn banyak ikan. #learning 

16. Karena, kakek saya, dgn pengalaman memancingnya, dpt dgn cpt mnerjemahkan elemen di tmpt itu menjadi lokasi yg banyak ikannya. #learning 

17. “Ilmu” kakek saya tsb adalah Tacit Knowledge. A “know how”, kumpulan dari puluhan tahun pengalaman dan experimen. #learning 

18. Dalam management, tacit knowledge ini yg akan membedakan kemampuan individual dan korporasi degan yg lain. #learning 

19. Semakin banyak akumulasi tacit knowledge dlm individual dan organisational, semakin hebat pula org dan organisasi tsb. #learning 

20. Problemnya, bagaimana mengumpulkan tacit knowledge tadi dan mentransfernya ke human resources yg lain? #learning 

21. Berbagai teori dan pendekatan pun muncul. Ada organizational learning, ada knowledge management, ada Fifth diciplines. #learning 

22. Let’s skip that theory yg bisa di google & di wikipediakan. Saya coba bahas berdasar pengalaman & praktek yg saya tahu saja. #learning 

23. Pertanyaan dasar kembali: Bagaimana menciptakan learning organization? yg mampu menjadikan learning adl budaya?. #learning

24. In my 16th years with GE, sy lihat GE & org2xnya bangga benar jd learning company. Walaupun sering dicela “kpn pintarnya?”. #learning 

25. This is the first step. Awareness dan mentality bahwa learning is asik..is good..is cool. Bukan berarti learning itu geblek. #learning 

26. Kami dicekoki dari dulu, bahwa we have to learn from anybody, anywhere, anytime. Ini adalah sikap mental. #learning 

27. Bahaya dtg jika seseorang or organisasi pintar, sukses, maju, & sdh lama berkecimpung di bidangnya, mrk merasa tdk perlu lagi #learning 

28. Ini yg dibangun dahulu. Boss bisa senang dan berani belajar dari bawahannya. Perusahaan besar belajar dari yg kecil, dst. #learning 

29. Saya kaget sekali ketika satu hari Jack Welch bilang kita mau belajar ttg inventory manajemen dari Toyota. Lo kok dari Toyota? #learning 

30. Jack waktu itu bilang. Toyota saat itu adalah the best in inventory management..ya sudah, ketuk pintunya dan belajar dr mrk. #learning 

31. Intinya, jangan buang banyak waktu mencari tmpt belajar..jangan pedulikan banyak proses, pick up the best in class, and learn! #learning 

32. Best in class adl akumulasi tacit dari pengalaman dan experimen…kita belajar tacit knowledge dari org yg sudah melewatinya. #learning 

33. Nah, tdk selalu perusahaan best in class itu adl perusahaan besar..Nah lo, mau ga belajar sm mrk? #learning 

34. Sama seperti mau belajar menyapu yg canggih, cepat dan efisien, belajarlah dari tukang sapu jalanan. #learning 

35. GE mengenalkan istilah “Best Practices” th 80-an. Belajar, dan mengajarkan tacit..tukaran “ilmu”, baik individu or oganisasi. #learning 

36. Lah, ntar rahasianya saling ketahuan dong? Ndak juga…ini indahnya…dlm implementasinya, tacit akan mengalami transformasi. #learning

37. Semakin sering di experimenkan, tacit ini akan menemukan bentuk baru yg sesuai dgn kebutuhan..dan jd competitif advantage. #learning 

38. Problem di bnyk company, ribet nyari source tacitnya..analisis ini itu, sewa ini itu, pas implementasi, cuma lip service aja. #learning 

39. Sehingga, tacit tsb tdk melembaga, tidak menemukan bentuk baru yg jadi keunggulan unik.#learning 

40. Padahal, tacit knowledge baru jadi keunggulan kalau dipraktekkan, dan learn from success and failure nya. #learning 

41. Banyak org, atau organisasi, mau belajar, tapi takut ga berhasil…yeee, kegagalan adl bagian dari proses belajar lagi. #learning 

42. Creating learning organization adl creating as many as possible individual yg continuously#learning 

43. Kagak bisa tuh, learning organization muncul kl ga jadi budaya…ga bisa cuma hasil seminar, pelatihan, tapi ga dipraktekkin. #learning 

44. Mau pake knowledge managemen yg pake sistem IT, e-learning pun, kalau ga jd budaya belajar, jadinya cm asal lulus aja. #learning 

45. Jadinya cuma seperti explisit knowledge, seperti org yg sekolah agar dpt ijazah doang.#learning 

46. Selain belajar dari luar, tacit knowledge ditularkan jg di dlm organisasi dgn sistem mentoring, “Buddy systems”. #learning 

47. Nah, ini ada soal mindset lagi. Seseorang yg sdh punya tacit, harus mau dan berani ngajarin juniornya. Budaya mengajar. #learning 

48. Jangan takut ilmunya akan jadi ilang..malah nambah lagi begitu proses transfer tacit knowledge dilakukan dgn benar. #learning 

49. Because, basically, when we are teaching, we are learning! #learning 

50. Buang jauh2x prinsip guru silat yg punya 10 jurus & cuma mau ngajarin 9 jurus.(jurus ke-10 disimpen kalo2x si murid ngelawan). #learning

52. Ya elah, kalo si murid belajar 9 jurus, dia tinggal ciptain aja jurus ke-10, 11, 12, dst untuk ngelawan gurunya.. hehe. #learning 

53. Teach and learn from your processes ..that will make you better! #learning 

54. Tambahan, a good leader will become better when their “follower” jd hebat akibat ajaran dr dia. #learning 

55. So, aware, have mentality of learning is good, teach, and hve mentality of teaching is another process of #learning 

56. Another important factor from #learning adalah, learning mean appreciate differences, and convert that differences into new knowledge 

57. So, how can we become better if we are not respect and appreciate other people opinion?#learning 

58. Dalam #learning, musyawarah untuk mufakat malah menjadikan kita tumpul untuk mempelajari hal2x baru. 

59. A #learning Co become good & successful ’cause they respect differences, treat it as learning process, and convert it into new knowlege 

60. Buat yg mau #learning, terutama anak2x muda, find your mentor…minta diajarkan tacit mereka. Cari cara utk belajar dr mrk. 

61. New organization (mau organisasi apa pun), bangun mental model bahwa #learning adalah budaya, dan belajar dari mana saja. 

62. One of metoda ampuh dlm #learning tacit adl dgn Workout!. Semua org yg terlibat dlm suatu issue duduk satu meja, tak peduli pangkatnya 

63. Balik lagi ke lagu lama…perlu boundarylessness kan? birokrasi menghambat proses#learning..apalagi utk jadi learning organization 

64. Nonaka & Takeuchi, memperkenalkan konsep knowledge management dengan istilah “BA”. Reshe tu org, namanya cuma “ba” gitu aja. #learning 

65. Mnrt mrk, tacit pertama2x di sosialisasikan, lalu di externalkan spy jadi explicit knowlege..bisa dipelajari dgn media. #learning 

66. Trus abis itu di internalisasikan, disesuaikan dgn kebutuhan organisasi, dan diexperimenkan..abis itu jadilah dia Tacit baru. #learning 

67. Sama aja sih dgn proses yg td saya uraikan. Aware utk sll belajar, trus belajar, Implementasikan, dan jadikan ilmu baru. #learning 

68. Mungkin kalo nonaka & takeuci ngasih nama itu “Ba”, gue kasih nama aja “Ta” atau “Sa” ya..hehe..intermezzo. #learning 

69. Trus gimana kalo di tempat kita ga ada yg punya tacit tsb? nah..ini balik lagi ke kaset rusak: “#Learning is individual responsibility”. 

70. Coba lihat perusahaan2x sukses itu, pasti mrk menuliskan #learning sebagai salah satu value utama mereka. 

70. Sesungguhnya, inilah yg membedakan organization. Successul organization push beyond their limit to do #learning 

71. #Learning organization orang2xnya lapar thd knowledge, dan mrk ga cepat puas atau menjadi jumawa ketika tahu sesuatu 

72. Leadersnya happy to teach, to become coaches, mentors…Followersnya hungry to#learning, and systemnya mendukung proses pembelajaran. 

73. #learning organisasion or individual jg tak takut atau anti dgn teknologi baru. “I dont beleive in computer”..waduuh…ga bisa tuh! 

74. Ketakutan pd teknologi baru yg sudah jelas2x berguna pada dasarnya adalah manifestasi dr mentalitas tak mau #learning, dan jumawa 

 75. Begitulah, teman2x…that’s my sharing (and #learning) tonight…semoga ada manfaatnya. Nite nite! 🙂 

Tinggalkan komentar